Puskesmas Mlonggo

Loading

Membangun Sistem Pengelolaan Obat yang Terintegrasi di Indonesia

Membangun Sistem Pengelolaan Obat yang Terintegrasi di Indonesia


Membangun Sistem Pengelolaan Obat yang Terintegrasi di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, sehingga kebutuhan akan sistem pengelolaan obat yang terintegrasi sangat penting untuk memastikan ketersediaan obat yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat. Namun, saat ini masih terdapat banyak tantangan dalam membangun sistem pengelolaan obat yang terintegrasi di Indonesia.

Menurut Dr. Adib Khumaidi, Direktur Pengawasan Obat dan Makanan Badan POM, “Pengelolaan obat yang terintegrasi sangat penting untuk memastikan bahwa obat yang beredar di pasaran aman dan berkualitas. Namun, masih terdapat masalah seperti peredaran obat ilegal dan pemalsuan obat yang dapat membahayakan masyarakat.”

Salah satu langkah penting dalam membangun sistem pengelolaan obat yang terintegrasi di Indonesia adalah dengan meningkatkan kerjasama antara berbagai pihak terkait, seperti Badan POM, Kementerian Kesehatan, dan lembaga-lembaga terkait lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Prof. dr. Aria Kekalih, Sp.F(K), Ph.D., Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang mengatakan bahwa “Kerjasama antar lembaga dan stakeholders sangat penting dalam membangun sistem pengelolaan obat yang terintegrasi.”

Selain itu, peningkatan pengawasan terhadap peredaran obat ilegal dan pemalsuan obat juga merupakan langkah yang perlu dilakukan. Menurut data dari Badan POM, pada tahun 2020 terdapat peningkatan kasus obat ilegal sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pengawasan terhadap peredaran obat ilegal di Indonesia.

Selain itu, pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat juga sangat penting dalam membangun sistem pengelolaan obat yang terintegrasi. Menurut dr. Cut Muti, M.Kes., Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, “Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan obat dengan resep dokter dan membeli obat di tempat yang terpercaya dapat membantu mengurangi kasus pemalsuan obat.”

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat membangun sistem pengelolaan obat yang terintegrasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Prof. dr. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D., Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, “Peningkatan sistem pengelolaan obat yang terintegrasi merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.”